Senin, 07 Desember 2009

Gotong Royong Dalam Masyarakat








Gotong royong merupakan suatu kerjasama dalam melakukan sesuatu pekerjaan secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.

Selain itu gotong royong merupakan ciri khas dan keperibadian bangsa serta merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat.
Dalam Pancasila sila ke 3 yang berbunyikan "Persatuan Indonesia", itu mencerminkan rasa kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya gotong royong maka hubungan antar masyarakat tentunya akan yerjalin lebih baik.

Kegiatan gotong royong dapat di lakukan di mana saja, misalnya di sekolah, di lingkungan tempat tinggal. di lingkungan kerja, dsb.


Pada waktu dulu tentunya kata-kata gotong royong sangat melekat pada kehidupan masyarakat. Tetapi entah kenapa, saat ini gotong royong sudah jarang terealisasikan dalam kehidupan masyarakat umum, khususnya pada masyarakat perkotaan.
Mungkin karena pengaruh dari budaya luar dan berkembangnya sifat individualisme masyarakat.
Padahal dengan adanya gotong royong segala pekerjaan dapat cepat terselesaikan, dan dapat membangun rasa solidaritas dan kepedulian satu sama lain, entah itu terhadap sesama ataupum lingkungan sekitar. Gotong royong bisa meliputi: gotong royong untuk membersihkan selokan air, gotong royong untuk membangun rumah, gotong royong untuk melakukan suatu acara di lingkungan rumah,dsb.

Berikut contoh-contoh gambar gotong royong di masyarakat :






Harusnya kita sebagai masyarakat Indonesia sadar, bahwa tanpa adanya orang lain hidup kita tidak akan berjalan baik. Oleh sebab itu kita perlu menanamkan kembali rasa kebersamaan terhadap sesama dan mulai mempraktekan kembali gotong royong dalam hidup bermasyarakat.

Bila semua orang sadar akan perlunya kebersamaan dan gotong royong, percayalah bahwa bangsa Indonesia akan bersatu kuat.

Alangkah indahnya jika gambar-gambar di atas dapat kita lihat dan kita laksanakan secara langsung. Pasti hubungan kita dengan sesama dan dengan lingkungan akan menjadi lebih baik.

Mudik



Wah....tentunya kata2 mudik sudah tidak asing di telinga kita. Pokoknya kalo sudah menjelang hari raya, terutama lebaran pasti banyak orang yang melakukan kegiatan ini.

Mudik
adalah kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran.
Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Tradisi mudik hanya ada di Indonesia.
Wah,sangat unik sekali yah....
Inilah saatnya orang-orang bersilahturahmi dengan sanak keluarga dan merayakan hari raya secara bersama-sama.
Banyak transportasi yang dapat digunakan untuk mudik, bisa menggunakan bus,kereta, pesawat,kapal laut dll. Tapi tentunya akan padat sekali. Dan bila menggunakan bus atau mobil pribadi, pasti di arah arus mudik akan mengalami kemacetan. Makanya banyak orang yang mudik jauh sebelum hari raya tiba. Tentunya ingin menghindari kepadatan arus mudik.

Berikut gambar kepadatan pada saat mudik menjelang hari raya :








Biasanya bila orang-orang mudik ke daerah asalnya, ibu kota sedikit lebih longgar dari kepadatan yang biasanya.
Walaupun perjalanan mudik yang sangat padat dan melelahkan mereka, namun rasa lelah itu semua terbayar saat mereka sampai di tempat tujuan masing-masing dan bertemu dengan sanak keluarga, tentunya sangat bahagia sekali.

Jangan lupa, sebelum mudik, kita harus menyiapkan segala sesuatunya. Misalnya barang-barang yang harus dibawa, transportasi,obat-obatan,dll.
Selain itu kita juga harus waspada selama kita melakukan perjalanan. Tentunya agar perjalanan mudik terasa nyaman dan lancar.

Selasa, 01 Desember 2009

Kita Peduli......

Saat ini bangsa indonesia sedang diuji ketegaran dan kesabarannya. Dimana banyak terjadi bencana alam yang silih berganti. Mulai dari Tsunami, pengeboman, banjir, gempa bumi dll..
Tentunya semua itu sangat memprihatinkan dan membuat sebagian rakyat indonesia mengalami trauma atas semua kejadian tersebut.

Kejadian tersebut membuat orang-orang kehilangan harta benda maupun sanak saudara, bahkan mengancam nyawanya sendiri. Oleh sebab itu sudah sepatutnya lah, kita yang menjadi bagian bangsa indonesia harus turut merasakan dan merealisasikan kepedulian kita.

Berikut ini merupakan gambar bencana alam yang dialami bangsa indonesia.

http://science.discovery.com/top-ten/2009/natural-disasters/images/2-tsunami-625x450.jpghttp://muhammadjabir.files.wordpress.com/2009/10/gempa_bumi.jpghttp://resibismo.files.wordpress.com/2008/12/akibat_hujan.jpg


Banyak hal yang dapat kita lakukan, salah satunya melakukan aksi sosial bagi mereka yang terkena musibah. Bisa dengan memberikan dana, makanan, obat-obatan, bahkan dukungan moril untuk mereka. Harapannya beban mereka dapat sedikit berkurang.
Oleh sebab itu kita tidak boleh menutup mata dengan keadaan yang terjadi disekeliling kita. Kita harus bisa membayangkan jika hal itu terjadi pada diri dan keluarga kita.
Tentunya...... sangat memprihatinkan, bukan?????????
Disinilah kepedulian kita diuji..........
Banyak hal koq yang bisa kita lakukan untuk mereka. Bantuan sekecil apapun akan sangat berarti bagi mereka.

Harapannya semoga bangsa Indonesia bisa menjadi tetap tegar dalam menghadapi setiap masalah yang ada, dan dapat menjadi lebih baik lagi..........

MAJU TERUS INDONESIAKU. . . . . . . . . . .
Bencana silih berganti, membuat kita semakin kuat!!!!!!!!!!

Senin, 30 November 2009

Kehidupan Sosial "Kriminalitas Merebak Di mana-mana"

Saat ini kata kriminalitas tentu sudah tidak asing di telinga kita lagi. Hampir setiap tindakan kriminalitas kita temui di mana-mana.

Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang maling atau pencuri,pembunuh, perampok dan juga teroris.

Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang ini disebut seorang terdakwa. Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara hukum: seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti. Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau narapidana.


Tindakan kriminal yang merebak di kalangan masyarakat, tentunya sangat membuat kita sebagai salah satu anggota masyarakat menjadi resah dan khawatir serta tidak nyaman. tindakan tersebut dikarenakan tingkat kehidupan sosial masyarakat yang sangat rendah dan memprihatinkan.


Selain itu banyak faktor yang menyebabkan orang-orang terlibat kriminalitas, misalnya karena desakan ekonomi, moral yang menurun, pengaruh lingkungan, menonton adegan-adegan keras, keterpaksaan, ingin sesuatu yang instan, dsb.


Berikut ini beberapa contoh tempat-tempat yang harus kita waspadai..

http://media.vivanews.com/images/2009/01/06/62463_antri_di_halte_busway.jpg

http://www.mahasiswa.com/new/spaw2/uploads/images/18122008_cooltips_angkot.JPG

Contoh gambar tindakan kriminalitas..

http://1.bp.blogspot.com/_MfNkRdmwC34/Sj-qAj-hkTI/AAAAAAAAAEw/cR9IH_yLt8Q/s320/pickpocket12112006.jpg

Pencopetan


http://www.kalsel.polri.go.id/content/wp-content/uploads/2008/10/rekon-1.jpg

Penganiayaan


Dan masih banyak lagi.....



Kejahatan bukan terjadi karena niat pelaku, tetapi karena juga ada kesempatan...

Oleh sebab itu WASPADALAH...WASPADALAH....



Batik "Budaya Indonesiaku"




Kita seharusnya bangga menjadi warga negara Indonesia dimana indonesia memiliki banyak sekali kekayan alam dan budaya. Salah satu budaya yang saat ini sedang berkembang, dan menjadi investasi yang lumayan menguntungkan bagi bangsa Indonesia adalah batik. Dimana batik menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Wow! Tidak disangka.....

Saat ini budaya batik sedang menjamur di tengah-tengah masyarakat Indonesia (baik kalangan bawah,menengah dan atas), bahkan bukan sampai disitu, sekarang ini batik pun sedang menjamur hampir di seluruh dunia.


Berikut ini adalah contoh batik:

Tak heran jika saat ini di beberapa tempat kita dapat melihat pameran-pameran yang memperlihatkan seni budaya batik. Tidak hanya kain, saat ini seni batik sangat bervariasi, misalnya di jadikan topi, pakaian, sepatu, tas, sendal dsb.


Berikut ini merupakan gambar pameran Batik di Lippo Karawaci:



Oleh sebab itu kita sudah sepantasnyalah tetap dan terus melestarikan budaya Indonesia yang ada.

Rabu, 14 Oktober 2009

Kondisi sosial budaya Indonesia

Kondisi Sosial Budaya Indonesia saat ini.

Akhir-akhir ini kita melihat bahwa kesadaran kemanusiaan mengalami penurunan. Konformisme pada perilaku kolektif mendominasi kehidupan sehari-hari. Kekasaran, kekerasan, kebrutalan, dan sadisme terus terjadi. Seolah-olah bangsa ini sedang melakukan berbagai eksperimen dalam berperilaku. Perubahan yang demikian drastis sejak terjadinya krisis ekonomi1997, yang berkembang menjadi krisis multidemensi termasuk di dalamnya sosial budaya, membuat suatu pilihan tentang apa yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Pilihan dimaksud adalah reformasi, transformasi atau deformasi. Sepertinya ke tiga pilihan sudah diambil oleh masyarakat kita, coba perhatikan :

a. Reformasi. Pada hakekatnya reformasi adalah pilihan utama rakyat Indonesia, hal ini terjadi karena terfokusnya elit politik pada era orde baru, sehingga masyarakat dengan dipelopori oleh kalangan kampus (mahasiswa) merubah tatanan yang tidak semestinya dilakukan, dengan memformulasikan aturan-aturan baru, dengan memegang pada nilai-nilai lama yang diharapkan dapat mengentaskan Indonesia dari keterpurukannya.

b. Transformasi. Kadang-kadang apa yang dilakukan oleh masyarakat karena harapannya ingin cepat mencapai hasil, maka tanpa disadari apa yang terjadi adalah merupakan transformasi.

c. Deformasi. Yang lebih parah lagi adalah apa yang kenyataannya terjadi pada lapisan masyarakat pada awal reformasi, tindakan kekerasan baik berupa perkosaan terhadap etnis cina, penjarahan mal-mal disertai dengan pembakaran, kerusuhan massa yang terjadi di Jakarta, Solo, Semarang, sampai dengan mengarahnya pada kondisi disintegrasi di Aceh, Papua, Maluku/Ambon, karena munculnya gerakan separatisme bersenjata. Yang kalau kita lihat kenyataan di atas merupakan deformasi.

Dilihat dari 7 unsur universal kebudayaan, maka kondisi sosial budaya Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :

1) Bahasa, sampai saat Indonesia masih konsisten dalam bahasa yaitu bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa-bahasa daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang kita. Bahasa asing (Inggris) belum terlihat popular dalam penggunaan sehari-hari, paling pada saat seminar, atau kegiatan ceramah formal diselingi denga bahasa Inggris sekedar untuk menyampaikan kepada audien kalau penceramah mengerti akan bahasa Inggris.

2) Sistem teknologi, perkembangan yang sangat menyolok adalah teknologi informatika. Dengan perkembangan teknologi ini tidak ada lagi batas waktu dan negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu negara dapat langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau sarana lain dalam bidang informatika.

3) Sistem mata pencarian hidup/ekonomi. Kondisi pereko-nomian Indonesia saat ini masih dalam situasi krisis, yang diakibatkan oleh tidak kuatnya fundamental ekonomi pada era orde baru. Kemajuan perekonomian pada waktu itu hanya merupakan fatamorgana, karena adanya utang jangka pendek dari investor asing yang menopang perekonomian Indonesia.

4) Organisasi Sosial. Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama (FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan Ras.

5) Sistem Pengetahuan. Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diharapkan perkembangan pengetahuan Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan era globalisasi.

6) Religi. Munculnya aliran-aliran lain dari satu agama yang menurut pandangan umum bertentangan dengan agama aslinya. Misalnya : aliran Ahmadiyah, aliran yang berkembang di Sulawesi Tengah (Mahdi), NTB dan lain-lain.

7) Kesenian. Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar, apalagi seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun 1995 – 1996 yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak ada lagi. Seni lawak model Srimulat sudah tergeser dengan model Extravagansa. Untuk kesenian nampaknya paling dinamis perkembangannya.

  1. Pengaruh Globalisasi pada aspek Sosial Budaya.

Globalisasi yang secara umum digambarkan dapat menembus dan melintas tanpa batas negara dan bangsa, lintas budaya, antar budaya dan terpaan budaya. Adapun bentuk globalisasi dapat dikategorikan menjadi tujuh jenis (The Group of Lisbon, 1995) :

  1. Globalisasi keuangan dan pemilikan modal melalui deregulasi pasar modal, mobilitas modal internasional, dan merger serta akuisisi.
  2. Globalisasi pasar dan strategi ekonomi melalui integrasi kegiatan usaha skala internasional, aliansi strategis, dan pembangunan usaha terpadu di negara lain.
  3. Globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Penelitian dan Pengembangan.
  4. Globalisasi sikap hidup dan pola konsumsi atau globalisasi budaya.
  5. Globalisasi aturan-aturan pemerintah.
  6. Globalisasi Politik Internasional.

Dalam globalisasi sosial budaya akan berpengaruh baik positif maupun negatif.

  1. Pengaruh Positif dapat berupa:

1) Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.

2) Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.

3) Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.

4) Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

5) Tidak berseberangan dengan desentralisasi.

6) Bukan penyebab krisis ekonomi.

  1. Pengaruh Negatif :

1) Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal).

2) Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).

3) Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang saling menghancurkan.

4) Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.

5) Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.

6) Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan fundamentalis. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme.

  1. Dampak perbedaan kultural terhadap kondisi Indonesia.
    1. Antar Etnis :

1) Etnis Cina yang menjadi sokoguru perekonomian Indonesia di bidang swasta, akan selalu menjadi sasaran tembak manakala muncul suatu isue. Lihat saja kasus di Pekalongan adanya isue tukang becak yang dipukul orang cina, tidak antara lama pertokoan-pertokoan cina dirusak, dan banyak lagi contoh kasus yang sejenis yang terjadi di Indonesia.

2) Namun anehnya tradisi cina yang mulai diperbolehkan sejak era reformasi ini, tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Dahulu pertunjukan Liong, dan Barongsai dilarang, sekarang bahkan sudah menjadi acara pokok dalam even-even khusus, misalnya acara tahun baru baik nasional maupun Gong Xi Facai, hiasan lampion yang dipajang di mal-mal.

3) Pada saat terjadinya separatisme di wilayah NAD, dengan munculnya GAM, di sana yang dianggap musuh oleh GAM adalah orang jawa. Di Aceh sudah tertanam nilai kalau pada jaman penjajahan dulu, Aceh tidak pernah dijajah oleh Belanda atau negara manapun. Kemudian pada waktu merdeka dan berlanjut pada era orde baru, muncul kesan Aceh mulai dijajah. Hasil pendapatan dari NAD hampir semua lari ke pusat, sampai ada pameo ”kalau di Jakarta banyak jembatan bawahnya bukan sungai, tapi di Aceh banyak sungai tidak ada jembatan”.

  1. Antar Umat Beragama.

1) Masih banyak terjadinya diskriminasi-diskriminasi yang berlindung pada agama, pemeluk agama minoritas yang selalu dirugikan. Contoh : terjadinya perusakan gereja di berbagai tempat, yang selalu menjadi penyebab dengan isue bahwa gereja tersebut tidak ada IMBnya, atau masyarakat sekitar gereja yang memberika ijin pada waktu pendirian sudah pindah, dan pendatang baru merasa tidak nyaman dekat dengan gereja. Padahal kalau dilakukan penelitian mungkin hanya sedikit saja masjid yang mempunyai IMB.

2) Baru-baru ini (Jumat, 23 Maret 2007) di Tasikmalaya muncul isue pelarangan beribadah oleh Direktur PT DBM (Dahana Berlian Motor) Khairul Halim terhadap karyawannya, yang berdampak lumpuhnya perekonomian di Tasikmalaya pada hari itu.

3) Munculnya kasus pelarangan aliran Ahmadiyah untuk melakukan kegiatan ibadah di Bogor, yang berdampak perusakan komplek Ahmadiyah tersebut.

4) Aliran Mahdi di Sulawesi Tengah, juga merupakan fenomena sosial budaya yang berujung pada konflik sosial.

5) Konflik horizontal di Ambon, yang dipicu oleh tidak mau bayarnya seseorang pada saat naik angkutan kota. Telah meluluhlantakkan kota Ambon menjadi konflik antar umat beragama (Islam dengan Kristen).

6) Kasus Poso sampai sekarang belum juga reda, karena adanya campur tangan dari kelompok fanatis dari Jawa yang ikut memperkeruh suasana dengan melakukan teror.

  1. Antar Ras.

1) Terjadinya anggapan perbedaan ras oleh warga Timor Timur dengan Indonesia yang mengakibatkan keinginan mereka untuk berpisah kembali dengan Indoensia. Pada kenyataannya setelah berpisah konflik sosial disana terus berlanjut.

2) Keinginan yang hampir sama dilakukan oleh warga Papua, dimana mereka mengaku dari Ras Milenisia, yang juga berbeda dengan Ras Indonesia pada umumnya.

3) Munculnya superioritas ras Melayu di Riau, juga berdampak akan terjadinya konflik sosial apabila tidak dikelola dengan baik mulai saat ini.

Dari penjelasan-penjelasan di atas bahwa terjadinya perbedaan kultur di Indonesia kalau tidak disatukan dalam wadah nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila, tidak mustahil tinggal menunggu waktu terjadinya disintegrasi yang dapat membubarkan NKRI.

  1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi :
    1. Eksternal :

1) Peluang :

a) Adanya dampak positif dari globalisasi pada bidang teknologi, ilmu pengetahuan dan ekonomi.

b) Masih berlanjutnya proses reformasi yang mengarah pada pengembangan budaya yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur (tercantum dalam Prioritas Agenda I pencapaian Visi dan Misi Pembangunan Indonesia).

c) Keberhasilan agenda reformasi di bidang politik yaitu terciptanya politik yang demokratis, dan dipilihnya Presiden, Gubenrnur dan Wali kota/Bupati secara langsung oleh rakyat.

d) Masih diakuinya nilai pemersatu dalam pluralisme Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika.

e) Terjadinya pergeseran budaya organisasi yang desentralistik.

f) Masih konsisten dan komitmennya bangsa Indonesia terhadap bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia.

2) Kendala :

a) Terjadinya kontradiktif akibat perbedaan kelompok yang pro status quo dalam tradisi dan sejarah dengan kelompok dekonstruktif tradisi.

b) Bergesernya sifat masyarakat dari gotong royong mengarah pada individualistis.

c) Terjadinya dampak sosial yang mengarah kepada konflik baik horizontal, vertikal maupun laten, akibat dari perbedaan etnis, agama dan ras.

d) Munculnya fenomena-fenomena baru dampak dari globalisasi budaya. Misalnya budaya barat free sex, yang telah merambah pada ABG (Anak Baru Gede) kota-kota besar diIndonesia.

e) Penyalahgunaan narkoba yang telah menjadi budaya, dengan munculnya budaya tripping di diskotik-diskotik.

f) Kondisi geografis yang menyulitkan dalam mengantisipasi gejolak masyarakat yang jauh dari jangkauan.

  1. Internal :

1) Kekuatan :

a) Pola rekruitmen yang telah diarahkan pada the local boy on the local job, perlu mendapat apresiasi karena dengan konsep tersebut diharapkan masyarakat yang menjadi polisi dan ditugaskan di tempat asalnya akan mempermudah dalam pemantauan perkembangan sosial budaya setempat.

b) Adanya sistem dan methode yang variatif yang dimiliki Polri dalam memecahkan setiap permasalahan masyarakat .

c) Telah tergelarnya Community Policing (Perpolisian Masyarakat) di jajaran kewilayahan Polri, yang dapat memberdayakan masyarakat dalam melakukan pemecahan masalah pada intern mereka.

d) Kualitas pimpinan pada setiap level organisasi yang cukup memadai untuk mengatasi gejala sosial yang muncul dalam masyarakat.

2) Kelemahan :

a) Secara umum kuantitas pers Polri yang tidak seimbang dengan populasi penduduk yang tersebar pada jajaran kewilayahan Polri.

b) Sarana dan prasarana yang kurang mendukung dalam pelaksanaan tugas, akibat minimnya logistik yang dimiliki oleh suatu kesatuan.

c) Teknologi kepolisian yang belum bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

d) Terlupakannya penerapan protap-protap (prosedur tetap) dalam menghadapi perkembangan masyarakat yang mengarah pada kajadian konflik sosial.

Kondisi sosial budaya Indonesia yang diharapkan/Prediksi ke depan.
  1. Bahasa, tetap dipertahankannya bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia. Karena dengan demikian ciri khas Indonesia tetap utuh dilihat dari segi bahasa.
  2. Teknologi, dengan berkembangnya teknologi informatika kiranya dijadikan sebagai suatu unggulan, yang mempunyai dampak penangkal bagi masuknya faktor-faktor negatif dalam bidang sosial budaya.
  3. Ekonomi, pengalaman masa lalu dengan tidak kuatnya fundamental ekonomi sehingga dengan mudah digoyang hanya dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Maka perlu dikembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada ekonomi mikro atau sektor riil, yaitu dengan mengedepankan pasar domestik.
  4. Organisasi Sosial, munculnya berbagai organisasi sosial kiranya itu dijadikan sifat plural dari bangsa Indonesia, tetap perlu adanya pemersatu dalam nilai bhineka tunggal ika, sehingga tidak menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah masyarakat.
  5. Sistem Pengetahuan, diharapkan LIPI dapat menjembatani dalam mengantiasipasi perkembangan ilmu pengetahuan, dan senantiasa memberikan solusi pada saat muncul gejolak masyarakat.
  6. Religi, konflik laten yang sering muncul di tengah-tengah masyarakat pada umumnya adalah yang berhubungan dengan religi. Islam abangan yang ada sejak dulu khususnya di jawa memang tidak menimbulkan dampak yang berarti, namun ketika dikembangkan dengan munculnya aliran kepercayaan yang diusulkan menjadi agama, disini mulai bertubu-tubi tanggapan muncul. Di waktu yang akan datang akan lebih banyak lagi fenomena demikian terjadi di Indonesia.
  7. g. Kesenian, diharapkan bangkitnya kembali kesenian tradisional yang sangat banyak ragamnya di Indonesia. Contoh kesenian gamelan yang dikolaborasikan dalam salah satu alat musik keyboard, telah mendunia dan dipakai oleh musisi barat.